Labels

Ads 468x60px

Operator Akan Patuh Jika BlackBerry Diblokir

Seperti dikabarkan sebelumnya, pemerintah Indonesia sedang mempertimbangkan untuk mengikuti langkah yang diambil Arab Saudi yang menghentikan layanan BlackBerry di negeri tersebut.Gatot S Dewa Broto, Kepala Pusat Informasi Kementerian Kominfo menyebutkan, pemerintah menghendaki agar RIM menyiapkan server lokal. Tujuannya agar informasi yang terkirim melalui Blackberry tidak harus melibatkan perantara RIM di Kanada.

“Kami tidak tahu apakah data yang dikirim melalui BlackBerry dapat disadap atau dibaca oleh pihak ketiga di luar negeri,” ucap Gatot.

Menanggapi kemungkinan pemerintah akan melakukan pemblokiran seperti yang dilakukan oleh Arab Saudi, Febriati Nadhira, Head of Corporate Communication XL Axiata menyebutkan pihaknya belum menerima pemberitahuan apapun dari regulator.

“Kami belum menerima pemberitahuan mengenai hal ini dari pemerintah, namun pada prinsipnya kami selaku operator akan tunduk pada peraturan yang ditetapkan oleh regulator,” kata Ira, dalam pesan singkatnya pada VIVAnews, 5 Agustus 2010.

Meski demikian, Ira menyebutkan, pihaknya menghimbau agar masalah pemblokiran akses BlackBerry ini sebaiknya mempertimbangkan kemampuan teknologi dan menyeimbangkan dengan kepentingan-kepentingan lainnya. “Selain itu, kami mengharapkan juga agar pemerintah semakin aktif mengkampanyekan internet sehat,” ucap Ira.

Seperti diketahui, pemblokiran dilakukan oleh pemerintah Arab Saudi untuk menekan Research In Motion agar memberikan akses lebih besar terhadap data dari pengguna BlackBerry terhadap pemerintah suatu negara.

Pasalnya, pemerintah tidak bisa mengetahui apakah pengguna mengirimkan data atau informasi yang sifatnya penting atau rahasia dan berpotensi membahayakan negara lewat jaringan BlackBerry. (hs)
• VIVAnews

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.