Labels

Ads 468x60px

Mau Selingkuh Aman? Aplikasinya ada di iTunes

X Sigma Partners, perusahaan pengembang software asal Amerika Serikat menghadirkan software yang dapat menghapus pesan segera setelah pesan tersebut dibaca oleh penerimanya di ponsel Apple iPhone.  

Layaknya adegan di film Mission Impossible, pesan SMS yang telah dikirim ke seseorang bisa langsung lenyap dari memori ponsel dalam hitungan menit atau detik, tergantung selera si pengguna.

Sejak dipasarkan ke seluruh dunia awal Maret lalu, software ini mendapat sambutan yang luar biasa. Per minggunya, aplikasi ini didwonload sebanyak 100.000 kali dan telah menjadi aplikasi iPhone terpopuler ketiga.

Selain pengguna iPhone, X Sigma Partners juga sedang menyipkan TigerText versi BlackBerry. Adapun versi Android dari aplikasi tersebut sedang dikembangkan.

Anda yang tertarik untuk mendownload aplikasi yang bersangkutan, silakan kunjungi www.tigertext.com. Anda perlu memiliki iTunes untuk mendownload aplikasi tersebut. Sayangnya, saat VIVAnews coba download, aplikasi ini belum tersedia untuk pengguna asal Indonesia.

Anda yang memiliki BlackBerry dan juga ingin memiliki aplikasi yang tepat bagi para peselingkuh ini dipersilakan untuk memberikan alamt email di situs tersebut. Gunanya, agar dalam beberapa pekan ke depan, X Sigma Partners dapat mengirimkan undangan bagi Anda yang ingin mengikuti Beta Program dari aplikasi ini. Demikian pula untuk Anda yang menggunakan ponsel Android. (VIVAnews)

Primergy CX1000, Server Hemat Energi

Untuk mendukung lingkungan komputasi awan, Fujitsu menyediakan server baru, PRIMERGY CX1000 Cloud eXtension, dengan menunggulkan keseimbangan antara kinerja dan harga yang optimal serta perhitungan ekonomi pada data center.

Server ini mengoptimalkan komponen pendorong biaya operasional, meliputi daya, panas, dan ruang, sehingga menjadi tonggak baru pada standar perhitungan ekonomis pada data center.

Desain PRIMERGY CX1000 sejak awal dirancang sedemikian rupa sehingga mampu memberikan daya komputasi sebesar mungkin per meter persegi dengan harga serendah mungkin.

"Server ini menampung hingga 38 node server dalam satu rak, sehingga bisa menghemat sedikitnya 20 persen dalam hal biaya dan pendinginan ketimbang konfigurasi rak standar," ujar Motohiko Uno, Regional Head Platform Business Fujitsu, dikutip VIVAnews dari keterangan resminya, Selasa 23 Maret 2010.

Di jajaran portofolio server Fujitsu, PRIMERGY CX merupakan server kelas baru yang melengkapi lini Fujitsu x86, seperti PRIMERGY model blade (BX), rack (RX) dan tower (TX).

Bersamaan dengan PRIMERGY CX1000, Fujitsu memperkenalkan arsitektur baru Cool-Central yang bertujuan menghemat penggunaan ruangan dengan menghilangkan hot aisle dalam data center.

Perlu diketahui, hot aisle adalah semacam ruang di belakang rak tempat pembuangan udara panas dari belakang server.

Pada PRIMERGY CX1000 ini, Fujitsu menyematkan cerobong panas sendiri yang menyalurkan udara panas dari atas rak ukuran standar. Tanpa hot aisle, rak PRIMERGY CX1000 bisa disusun saling membelakangi sehingga menghemat ruangan hingga 40 persen.

"Kebutuhan komputasi awan menjadi perangkap bagi operator data center ke dalam lingkaran setan antara performa dan biaya," terang Motohiko Uno. "Sekarang, lingkaran setan itu bisa dikalahkan oleh keseimbangan antara harga-performa," ucapnya.

Menilik isinya, sistem PRIMERGY CX1000 menggunakan generasi baru proses Intel Xeon seri 5600, yang mampu memberikan daya proses terbesar.

"Dengan peluncuran Intel Xeon 5600 terbaru ini, Intel menyambut kedatangan server generasi baru dari lini produk Fujitsu PRIMERGY, dan Intel sangat senang dengan PRIMERGY CX1000 terbaru," tutur Raejeanne Skillern, Director of Cloud Computing Marketing Intel Corporation, melalui keterangan yang sama.

Mengenai ketersediaan, PRIMERGY CX1000 ini baru tersedia di beberapa negara di ASEAN, termasuk Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand, Filipina dan Vietnam mulai akhir Maret 2010. (VIVAnews)

SanDisk Hadirkan MicroSD 32GB Pertama

Mungkin bagi sebagian orang, kapasitas microSD adalah unsur penting dalam mendukung aktivitasnya sehari-hari. Jika ruang sebesar 16GB dalam kepingan pipih ini dirasa kurang cukup, SanDisk menjawab kebutuhan tersebut dengan menghadirkan microSD berkapasitas 32GB.

MicroSD yang mungkin berkapasitas terbesar di dunia ini merupakan jenis kartu SD format microSDHC. Yang nanti muncul menggantikannya adalah varian dari microSDXC. XC pada microSDXC ini adalah singkatan dari extended capacity.

Kabarnya, SanDisk akan merilis microSD barunya ini pada April di Amerika Serikat. Namun, harganya diperkirakan masih cukup mahal, yakni berkisar pada US$ 200 atau setara Rp 1,8 juta per kepingnya.

Dibandingkan kartu microSD berkapasitas 16GB dari SanDisk, selisihnya cukup jauh, sekitar 160 dolar AS. Kini, dengan kocek 40 dolar AS, Anda bisa mendapatkannya.

Bagi Anda yang memiliki ponsel dengan slot kartu yang mendukung microSD berkapasitas maksimal 32GB tentu saja berbahagia dengan kehadiran produk anyar ini. Tapi, tidak bagi pemilik ponsel yang hanya mendukung kartu SD hingga 16GB saja.

Sekedar bayangan, ponsel setingkat BlackBerry Bold 9700 (Onyx), Nokia N97, sampai Nokia E72 belum bisa mendukung microSD setingkat 32GB. Artinya, jika kartu ini dimasukkan, pada ponsel hanya terbaca sebagai kartu 16GB saja.

Sejauh ini, hanya beberapa ponsel, terutama ponsel-ponsel Android, yang sudah mampu mendukung kartu microSD hingga 32GB. Sebut saja, Google Nexus One, Motorola Milestone, dan HTC Legend. (VIVAnews)

Ada Trojan di Balik Iklan Yahoo dan Google

Hati-hati saat tertarik dengan iklan online. Sebab, kini banyak malware (malicious software atau program jahat) yang bersembunyi di balik berbagai iklan online.

Temuan terakhir dari para peneliti dari perusahaan anti virus Avast yang dikutip dari situs CNet, mengungkap malware-malware yang memanfaatkan celah keamanan di berbagai platform aplikasi iklan milik Yahoo, Fox, dan Google.

Para pakar keamanan Avast mengatakan bahwa Platform iklan yang paling banyak dirasuki malware adalah Yahoo Yield Manager dan Fimserve milik Fox Audience Network, yang diperkirakan mencapai lebih dari 50 persen dari iklan online yang terinfeksi.

Dalam jumlah yang lebih kecil, platform Google DoubleClick dan MySpace juga ditumpangi malware. "Ini bukan pemain kecil yang telah terinfeksi malware, melainkan server iklan yang terhubung dengan Google dan Yahoo," kata Lyle Frink, Manajer bidang Humas dari Avast.

Malware ditemukan di iklan-iklan yang menggunakan Java Script yang oleh Avast dinamakan 'JS:Prontexi'. Menurut pakar keamanan Avast Jiri Sejtko, script itu adalah program Trojan, yang mengincar sistem Windows.

Trojan itu mencari yang memiliki celah keamanan Adobe Reader, Adobe Acrobat, Java, QuickTime, dan Flash. Walaupun pengguna komputer tak mengeklik link apapun, trojan ini bakal langsung menginfeksi sebuah komputer, sesaat setelah browser memuat (loading) iklan yang telah dirasuki malware.

Iklan-iklan yang telah terinfeksi trojan itu telah berseliweran di dunia maya sejak Desember lalu. Menurut data Avast, ada sekitar 2,6 juta komputer pelanggan yang telah dirasuki trojan ini. Hampir 530 ribu di antaranya mendapatkannya dari iklan Yield Manager, dan 16.300 lainnya dari Google DoubleClick.

Persentase iklan yang terinfeksi Trojan


Perwakilan Yahoo mengatakan pihaknya tengah menyelidiki masalah ini, namun belum bisa memberikan banyak informasi. "Kami telah mengidentifikasi masalah ini dan sedang berusaha untuk melumpuhkannya di sistem kami," kata Yahoo kepada CNet.

Juru bicara Google juga mengaku telah menemukan malware di iklannya dan tengah memperbaiki masalah ini. "Saat sistem otomatis kami berhasil mengidentifikasi masalah ini, kami langsung berhenti mengoperasikan iklan yang telah terkena malware, dan kami akan terus memperbaiki sistem keamanan kami," kata juru bicara Google.

Praktek penyisipan malware melalui iklan memang mulai marak. Praktek ini disebut juga sebagai malvertising (malicious advertising). Sebelum ini, beberapa iklan di New York Times, TechCrunch, Drudge Report, dan WhitePages.com juga sempat kerasukan malware. (VIVAnews)


Kontroversi Google VS China

Jika Google benar-benar hengkang dari Cina, pemenang konfrontasi bisa jadi ialah sebuah perusahaan yang anda bahkan belum pernah dengar. Ia adalah Baidu Inc., sebuah perusahaan pencarian internet asli Cina.

Keberadaan Baidu cukup besar di dalam negara tirai bambu, namun hanya sedikit dikenal di luar perbatasan. Hal itu kemungkinan akan berubah jika Google menarik bisnisnya dari Cina, meninggalkan ruang besar dalam pasar pencarian yang membuat Baidu masuk lebih leluasa.

Kenyataannya, itu telah terjadi. Bursa saham mengendus situasi tersebut. Saham Baidu--berbasis di Beijing--yang diperjualbelikan di AS, melonjak naik 13 persen, Kamis (14/1).

Google mengumumkan, akhir malam lalu bahwa sebuah serangan besar dari dalam Cina terhadap jaringanya telah memaksa perusahaan mempertimbangkan untuk menarik bisnisnya dari negara itu.

Setelah serangan, yang ditujukan ke akun Gmail milik para aktivis hak asasi manusia China, raksasa pencarian tersebut langsung melakukan pertimbangan terhadap perjanjian awal dengan pemerintah terkait sensor hasil pencarian di Cina.

Di Cina, Baidu, yang menolak diwawancara terkait hal tersebut, jauh melebihi raihan pasar Google.

Menurut perhitungan terakhir, Google hanya meraih 35 persen pasar pencarian di Cina. Banyak tudingan muncul ke permukaan di berbagai publikasi bahwa Baidu telah memanipulasi hasil pencarian untuk kepentingan komersial dan pemerintah.

Baidu pun memiliki masalah keamanan. Terakhir terjadi pekan ini. Situs pencarian itu tidak tayang pada sebagian Senin awal pekan.

Laporan yang masuk, penyerang telah mengubah data milik Baidu di Register.com, domain resmi tempat si mesin pencari internet itu terdaftar,(kompas-tv.com)

Google vs Cina

Perseteruan Google Inc dengan Cina semakin memanas, pihak-pihak dan perusahaan besar lainnya pun ikut masuk ke dalam kemelut ini, termasuk pemerintah AS yang akan mengirimkan nota keberatan terhadap kejadian ini.

Seperti yang kita ketahui, dalam satu dua minggu terakhir, media dipenuhi oleh pemberitaan tentang Google yang merasa keberatan dan mengancam untuk mengakhiri bisnisnya di Cina jika apa yang terjadi diakhir tahun lalu tidak ditindak lanjuti oleh pemerintah Cina.

Google melansir bahwa telah mendapatkan serangan hacker canggih yang terkoordinir pada akhir Desember lalu. Para hacker ini berusaha masuk kedalam account Gmail aktivis-aktivis hak asasi manusia Cina. Namun kebanyakan serangan tersebut gagal dan hanya berhasil menembus beberapa account Gmail dengan sifat random. Google juga mengatakan bahwa perusahaan-perusahaan besar lainnya menjadi target serangan para hacker ini.

Google, yang merupakan perusahaan internet search engine nomer wahid di dunia, mengancam akan meninggalkan Cina jika hal ini tidak segera diselesaikan oleh Cina dan meminta penjelasan rinci dari kejadian tersebut. Selain itu Google menggunakan kasus ini agar sensor terhadap hasil pencarian internet di Google.cn tidak diberlakukan.

Cina memang memberlakukan kebijakan sensor yang ketat pada dunia internetnya. Bukan hanya hasil pencarian internet yang disensor, blog, website, dan media internet pun menjadi sasaran sensor. Topik yang disensor adalah pornografi, politik, dan isu-isu yang berkaitan dengan kehidupan social budaya Cina. Sensor terhadap hal-hal tersebut sangat ketat.

Pemerintah Amerika Serikat langsung merespon dengan meminta Beijing untuk menjelaskan kronologis dan ditel kejadian ini, bukan hanya itu, AS pun mengirimkan nota keberatan kepada pemerintah Cina. Hal ini menambah kisruh hubungan diplomatis antara AS – Cina setelah perseteruan sebelumnya muncul dari isu mata uang yuan, tarif khusus perdagangan, dan surat hutang AS yang dimiliki Cina.

Apa yang dikatakan oleh Google bukan tanpa dukungan, Yahoo menyatakan hal senada dan berdiri sejajar dengan Google. Beberapa ormas media pun mendukung pernyataan Google. Namun perlawanan dunia usaha dating dari perusahaan-perusahaan Cina seperti Alibaba.com dan Baidu. Alibaba bahkan menentang pernyataan Yahoo yang mendukung Google, padahal Alibaba Group sebagian dimiliki oleh Yahoo.

Perseteruan terlihat semakin meruncing, namun pemerintah Cina bermain tenang. Mereka mengatakan bahwa sensor-sensor tersebut diberlakukan guna menjaga situasi dan kondisi sosial masyarakat dimana sedang mengalami perkembangan pesat dan perkembangan tersebut harus dipagari agar tidak kebablasan. Cina pun mengatakan bukan hanya perusahaan asing yang mendapatkan serangan hacker, beberapa perusahaan lokal pun mengalami hal yang sama.

Upaya yang ditempuh Google ini tidak berarti sebuah usaha yang sia-sia, akan tetapi Google juga dihadapkan oleh resiko yang tidak kecil. Google berusaha agar hasil pencarian di Google.cn dihilangkan sehingga potensi pemasukan advestising hasil pencarian akan maksimal. Akan tetapi jika hal ini tidak digubris oleh pemerintah Cina, Google berpotensi kehilangan jumlah traffic yang sangat besar.

Pemerintah Cina baru saja merilis angka pengguna internet di negaranya. Ada hamper 400 juta pengguna internet. Wow.. sangat besar kan, nah jika memang Google jadi hengkang dari Cina, traffic ini kemungkinan akan disabet oleh Baidu, yang memang merupakan favorit di Cina.

Banyak perusahaan berlomba untuk memasuki Cina karena potensi konsumennya yang sangat besar walaupun mereka banyak mendapatkan hadangan dari segi regulasi. Bukan itu saja, tidak bisa kita pungkiri, bahwa Cina sekarang ini menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi global. Dan ini semakin menambah ‘status quo’ Cina sehingga membuatnya semakin mempunyai power untuk negosiasi.

Sampai sejauh mana perseteruan ini terjadi? Kelihatannya akan ada kompromi dari kedua belah pihak nantinya karena mereka mungkin saling membutuhkan. Google butuh traffic dari Cina untuk menjamin future earning dan memaksimalisasikan pertumbuhan perusahaan dan Cina butuh Google untuk menambah jumlah investasi serta menjadi pemicu semakin canggihnya teknologi domestik dalam urusan internet.

Jika urusan ini berkepanjangan, tentunya akan berpengaruh pada saham-saham yang terkait. Dan apabila Google kehilangan pasar Cina, ini mungkin akan membuat harga sahamnya turun di Wall Street dan bisa jadi akan berpengaruh pada indeks sahamnya. Ini bisa menimbulkan efek yang berbeda pada saham perusahaan internet Cina, karena pangsa pasarnya tidak terganggu Google, harga sahamnya bisa menanjak naik dan membantu bursa Shanghai untuk menguat,(MahadanaNews).

Kompromi apa yang akan terjadi, kita tunggu saja perkembangannya…
Untuk menjadi band besar memang bukanlah hal yang mudah, setidaknya harus membiasakan diri di arus profesionalitas sebagai entertainer.kami berkeyakinan bahwa segala sesuatu yang dilakukan secara mendalam dan menekuninya serta berusaha mencapai keharmonisan maka lebih dekat membuahkan hasil yang maksimal, di bandingkan dengan lupa diri bahwa manusia memiliki banyak kekurangan.

Pada dasarnya kami masih mengangkat tema percintaan, dengan aransemen musik yang sederhana tapi berkarakter dan gabungan musik modern saat ini.
Penampilan “manual band” dalam setiap aksinya memainkan musik hanya mengandalkan kekompakan dan kerja sama yang baik antar personil, demikian juga dengan aksi panggungnya yang cukup sederhana.

Belajar dari pengalaman kami akhirnya rela menanggalkan sejenak idiologisnya, dan mulai memainkan musik yang easy listening di masyarakat, untuk memadukan syair, lirik dan aransemenpun “maual band” mencoba hal-hal baru demi terciptanya band yang berkarakter dan banyak diminati masyarakat banyak pada umumnya.

Profil :

Manual band berdiri pada tanggal 2 desember 2008.musik yg diusung pop alternatif.pada saat ini manual band membuat 4 lagu yaitu terima kasih cinta,cinta terabaikan,bidadari, dan yang terbaru ini berjudul persahabatan.
Semua lagu yang dibuat manual band bertema love story yang sering terjadi didalam dunia cinta para personil manual band.

Vocal : Chox

Guitar : Dan's

Bass : Enal

Drum : Andy

Keyboard : Athu