Labels

Ads 468x60px

Google vs Cina

Perseteruan Google Inc dengan Cina semakin memanas, pihak-pihak dan perusahaan besar lainnya pun ikut masuk ke dalam kemelut ini, termasuk pemerintah AS yang akan mengirimkan nota keberatan terhadap kejadian ini.

Seperti yang kita ketahui, dalam satu dua minggu terakhir, media dipenuhi oleh pemberitaan tentang Google yang merasa keberatan dan mengancam untuk mengakhiri bisnisnya di Cina jika apa yang terjadi diakhir tahun lalu tidak ditindak lanjuti oleh pemerintah Cina.

Google melansir bahwa telah mendapatkan serangan hacker canggih yang terkoordinir pada akhir Desember lalu. Para hacker ini berusaha masuk kedalam account Gmail aktivis-aktivis hak asasi manusia Cina. Namun kebanyakan serangan tersebut gagal dan hanya berhasil menembus beberapa account Gmail dengan sifat random. Google juga mengatakan bahwa perusahaan-perusahaan besar lainnya menjadi target serangan para hacker ini.

Google, yang merupakan perusahaan internet search engine nomer wahid di dunia, mengancam akan meninggalkan Cina jika hal ini tidak segera diselesaikan oleh Cina dan meminta penjelasan rinci dari kejadian tersebut. Selain itu Google menggunakan kasus ini agar sensor terhadap hasil pencarian internet di Google.cn tidak diberlakukan.

Cina memang memberlakukan kebijakan sensor yang ketat pada dunia internetnya. Bukan hanya hasil pencarian internet yang disensor, blog, website, dan media internet pun menjadi sasaran sensor. Topik yang disensor adalah pornografi, politik, dan isu-isu yang berkaitan dengan kehidupan social budaya Cina. Sensor terhadap hal-hal tersebut sangat ketat.

Pemerintah Amerika Serikat langsung merespon dengan meminta Beijing untuk menjelaskan kronologis dan ditel kejadian ini, bukan hanya itu, AS pun mengirimkan nota keberatan kepada pemerintah Cina. Hal ini menambah kisruh hubungan diplomatis antara AS – Cina setelah perseteruan sebelumnya muncul dari isu mata uang yuan, tarif khusus perdagangan, dan surat hutang AS yang dimiliki Cina.

Apa yang dikatakan oleh Google bukan tanpa dukungan, Yahoo menyatakan hal senada dan berdiri sejajar dengan Google. Beberapa ormas media pun mendukung pernyataan Google. Namun perlawanan dunia usaha dating dari perusahaan-perusahaan Cina seperti Alibaba.com dan Baidu. Alibaba bahkan menentang pernyataan Yahoo yang mendukung Google, padahal Alibaba Group sebagian dimiliki oleh Yahoo.

Perseteruan terlihat semakin meruncing, namun pemerintah Cina bermain tenang. Mereka mengatakan bahwa sensor-sensor tersebut diberlakukan guna menjaga situasi dan kondisi sosial masyarakat dimana sedang mengalami perkembangan pesat dan perkembangan tersebut harus dipagari agar tidak kebablasan. Cina pun mengatakan bukan hanya perusahaan asing yang mendapatkan serangan hacker, beberapa perusahaan lokal pun mengalami hal yang sama.

Upaya yang ditempuh Google ini tidak berarti sebuah usaha yang sia-sia, akan tetapi Google juga dihadapkan oleh resiko yang tidak kecil. Google berusaha agar hasil pencarian di Google.cn dihilangkan sehingga potensi pemasukan advestising hasil pencarian akan maksimal. Akan tetapi jika hal ini tidak digubris oleh pemerintah Cina, Google berpotensi kehilangan jumlah traffic yang sangat besar.

Pemerintah Cina baru saja merilis angka pengguna internet di negaranya. Ada hamper 400 juta pengguna internet. Wow.. sangat besar kan, nah jika memang Google jadi hengkang dari Cina, traffic ini kemungkinan akan disabet oleh Baidu, yang memang merupakan favorit di Cina.

Banyak perusahaan berlomba untuk memasuki Cina karena potensi konsumennya yang sangat besar walaupun mereka banyak mendapatkan hadangan dari segi regulasi. Bukan itu saja, tidak bisa kita pungkiri, bahwa Cina sekarang ini menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi global. Dan ini semakin menambah ‘status quo’ Cina sehingga membuatnya semakin mempunyai power untuk negosiasi.

Sampai sejauh mana perseteruan ini terjadi? Kelihatannya akan ada kompromi dari kedua belah pihak nantinya karena mereka mungkin saling membutuhkan. Google butuh traffic dari Cina untuk menjamin future earning dan memaksimalisasikan pertumbuhan perusahaan dan Cina butuh Google untuk menambah jumlah investasi serta menjadi pemicu semakin canggihnya teknologi domestik dalam urusan internet.

Jika urusan ini berkepanjangan, tentunya akan berpengaruh pada saham-saham yang terkait. Dan apabila Google kehilangan pasar Cina, ini mungkin akan membuat harga sahamnya turun di Wall Street dan bisa jadi akan berpengaruh pada indeks sahamnya. Ini bisa menimbulkan efek yang berbeda pada saham perusahaan internet Cina, karena pangsa pasarnya tidak terganggu Google, harga sahamnya bisa menanjak naik dan membantu bursa Shanghai untuk menguat,(MahadanaNews).

Kompromi apa yang akan terjadi, kita tunggu saja perkembangannya…

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.