Labels

Ads 468x60px

Obama-Medvedev Makan Burger Bersama

*Diplomasi AS-Rusia Tanggalkan Formalitas

WASHINGTON - Presiden Barack Obama dan mitranya, Presiden Dimitry Medvedev, menghindari formalitas dalam pertemuan puncak AS-Rusia pada Kamis lalu (24/6) waktu setempat atau kemarin WIB (25/6). Dua pemimpin negara besar yang pernah bermusuhan itu meninggalkan Gedung Putih untuk menuju sebuah restoran burger favorit. Dengan menumpang limusin kepresidenan secara bersama-sama, Obama dan Medvedev pergi tanpa direncanakan atau persiapan khusus. Dari Gedung Putih, mobil yang membawa mereka lalu melintasi Sungai Potomac menuju pinggiran Washington. Di Kota Arlington, Virginia, mobil berhenti di depan restoran hamburger terkenal, Ray's Hell-Burger. Para pelanggan restoran pun menyambut dan bertepuk tangan ketika Obama dan Medvedev masuk.

Acara informal yang menjadi simbol hangatnya hubungan AS-Rusia tersebut berlangsung di antara jadwal pertemuan di Ruang Oval (kantor atau ruang kerja presiden AS, Red) dan konferensi pers bersama di halaman belakang Gedung Putih. Obama dan Medvedev sempat berbincang dengan para karyawan restoran. Lalu, mereka memesan di konter. Restoran tersebut dikenal luas karena burger buatan mereka.

Selanjutnya, Obama dan Medvedev duduk secara berhadapan di salah satu meja kecil. Dua pemimpin itu makan siang dengan menyantap burger pesanan mereka. Tahun lalu Obama juga makan siang di restoran yang sama bersama Wakil Presiden Joe Biden.

Dalam konferensi pers bersama beberapa saat kemudian, Medvedev mengomentari acara makan burger bersama Obama. "Burger itu mungkin tidak terlalu menyehatkan, tetapi rasanya sangat enak," pujinya. Setelah konferensi pers bersama, Obama dan Medvedev bersama-sama menuju ke U.S. Chamber of Commerce (Kadin AS, Red).

Itu pertemuan ketujuh di antara dua pemimpin tersebut sejak Obama menjadi presiden AS sekitar 17 bulan lalu. Selama tiga hari di AS, Medvedev tiba lebih dulu di California Selasa malam lalu (22/6). Pengganti Vladimir Putin (saat ini menjabat perdana menteri Rusia) itu lantas singgah di Silicon Valley, pusat dan kiblat teknologi informasi di AS.

Selain mengunjungi Twitter (perusahaan yang mendirikan situs jejaring sosial) dan produsen gadget ternama Apple pada Rabu lalu (23/6), Medvedev mengamankan komitmen dan rencana investasi Cisco di Rusia. Selanjutnya, Medvedev bersama Obama akan menghadiri pertemuan puncak 20 negara maju dan berkembang atau 20 ekonomi terbesar di dunia (KTT G-20) di Toronto, Kanada, hari ini (26/6).

Dalam konferensi pers, Obama menyatakan bahwa dirinya dan Medvedev telah "berhasil menata lagi" hubungan dua bekas musuh saat Perang Dingin itu yang merosot ke level membahayakan pada beberapa tahun terakhir. Obama mengakui adanya perbedaan-perbedaan dalam sejumlah hal di antara dua negara. Misalnya, ketegangan Moskow dengan negara tetangganya, Georgia. "Tetapi, kami bisa mengatasi perbedaan-perbedaan itu secara terus terang," kata presiden kulit hitam pertama di AS tersebut.

Obama mengumumkan bahwa AS dan Rusia telah sepakat untuk memperluas kerja sama dalam bidang intelijen dan kontraterorisme serta juga memperkuat hubungan ekonomi. Obama juga memberikan sinyal soal dukungan AS atas rencana bergabungnya Rusia dalam Organisasi Perdagangan Dunia (WTO). Sejak lama, Rusia ingin menjadi anggota, tetapi di masa lalu AS hanya mau mendukung dengan syarat tertentu.

Dua pemimpin juga mendapat pertanyaan soal kampanye perang melawan terorisme yang dipimpin AS di Afghanistan. Medvedev sepertinya tidak mau masuk ke dalam topik tersebut. Sebab, hal itu berarti mengungkit kembali invasi Soviet ke Afghanistan pada 1979. Tetapi, dia menyebut, Rusia mendukung upaya-upaya AS jika bertujuan untuk mengentas Afghanistan dari kemiskinan dan menjadikan sebagai "negara modern".

Sumber : RadarSulteng

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.